Cara Mendaftar Kuliah di Bogor EduCARE

Cara Mendaftar Kuliah di BEC

Rabu, 23 Maret 2016

MY EXPERIENCE IN BEC

10670082_1661170737478483_781539738436570414_n.jpg
 Assalamu'alaikum Wr.Wb. Salam semangat kawan. Kenalin, nama lengkap Saiful Yusuf, tapi temen-temen biasa manggil Jaja/Ipul. Ko jaja? Aneh ya? Panjang deh kalo diceritain. Sekarang saya kuliah di Bogor EduCARE (BEC) dan alhamdulillah sudah masuk di catur wulan ke 2. Beberapa minggu lagi seluruh mahasiswa/i BEC akan melaksanakan UAC (Ujian Akhir Cawu), yang akan menentukan lolos atau tidaknya kita ke Cawu 3.

Oke langsung aja ke intinya, pada artikel ini saya akan membahas tentang pengalaman saya di BEC. Setelah lulus SMA, saya bingung akan melanjutkan kuliah atau tidak. Mengisi kekosongan waktu setelah kelulusan SMA, saya bekerja sambil berfikir secara matang mengenai perkuliahan. Waktu pun terus berjalan sampai saya menemukan jawabannya, yaitu saya tidak akan kuliah. Namun ketika saya memutuskan hal itu, seketika saya mendapat motivasi dari malaikat penolong yang selalu ada setiap saat, that is my mother. Ibu saya terus memotivasi agar saya kuliah dan bisa membantu adik-adik saya dikemudian hari. Akhirnya keputusan awal yang saya ambil berubah. Setelah saya mendapat dorongan dari ibu, saya pun mencari info mengenai perkuliahan yang full beasiswa. Akhirnya saya mendapatkan informasi mengenai sebuah lembaga pendidikan/Yayasan yang memberikan fasilitas kuliah secara gratis. Nama yayasan tersebut adalah Bogor EduCARE atau biasa disebut dengan BEC. Yayasan ini adalah milik Bapak Achmad Kala, beliau adalah adik dari Bapak Jusuf Kala. Sungguh sangat baik hati sekali Bapak Achmad Kala yang memiliki kepedulian sangat tinggi terhadap generasi-generasi muda yang penuh mimpi. Semoga Allah membalas kebaikan dari beliau. Aamiin.

Seleksi demi seleksi pun telah saya lalui dan akhirnya saya diterima di kampus hijau ini. Saya sangat bersyukur bisa diterima di kampus ini, alhamdulillah. Tiba saatnya Masa Orientasi Mahasiswa (MOM). Bisa dikatakan ini adalah acara peresmian mahasiswa baru angkatan 19. Sungguh sangat berkesan bagi saya kegiata MOM ini. Banyak kenangan yang tak bisa saya lupakan pada kegiatan tersebut. Setelah MOM berlalu, saya pun mulai masuk kuliah. Saya ditempatkan di kelas 1C (Confident), semua kelas di kampus berasal dari bahasa inggris karena kampus berbasiskan bahasa inggris. Awal saya masuk kelas 1C, saya hanya berdiam diri saja karena saya belum percaya diri pada awal pertemuan. Pada pertemuan selanjutnya, saya mulai percaya diri ketika berbicara dengan teman-teman. Satu-persatu saya mulai kenal dengan teman sekelas. Seiring berjalannya waktu, kebersamaan kelas pun mulai terasa, kekeluargaannya mulai didapatkan.
Tugas yang diberikan oleh dosen semakin banyak, semakin hari semakin bertambah. Tapi tetap saya harus mengerjakannya demi kesuksesan saya di kampus. Rasa lelah pun tidak terasa karena banyaknya tugas yang menghampiri. Saya percaya bahwa kami sedang dilatih untuk menjadi leader sejati di masa depan. UAC pun tiba dengan suasana yang sangat mendebarkan. Ketika UAC sedang berlangsung, saya selalu berdoa agar dimudahkan dalam menjawab soal-soal yang ada pada selembar kertas.

Ketika UAC telah berlalu, ada hiburan bagi seluruh mahasiswa, yaitu classmeet. Ini adalah kegiatan dimana seluruh kelas melaksanakan perlombaan yang sudah ditentukan oleh Best. Kelas saya mengikuti seluruh perlombaan. Typing, Excel, Pingpong, Kaligrafi, Lipsing Combet, dll. Yang kelas kami juarai adalah lomba typing, dan lipsing saja, tapi kami senantiasa bersyukur. Setelah classmeet selesai, tiba saatnya pengumuman hasil UAC. Inilah saat yang sangat mendebarkan untuk kami. Wajah-wajah ceria berubah menjadi wajah yang penuh dengan harap. Detak jantung semakin berdebar kencang. Satu-persatu nama dipanggil ke depan untuk mengambil hasil ujian. Ada 3 kemungkinan, yaitu Graduate, Probation, and Dropout. Suara tangis mulai terdengar dari kekecewaan yang menghamipiri. Saya turut berduka atas teman-teman saya yang lulus lebih dulu. Nama saya pun dipanggil ke depan. Dug dug dug, suara jantung yang membuat dada sesak. Selembar kertas pun saya terima. Perlahan saya melirik pada selembar kertas yang telah saya terima. Rasa senang mulai terasa, rasa haru pun mulai menghampiri. Alhamdulillah saya lulus di cawu 1. Saya tidak menyangka bisa melanjutkan ke cawu 2 ini. Saya yakin, berkat doa dari orang-orang yang saya sayangi saya bisa lulus. Terimakasih untuk semuanya, terutama malaikat penolong yang saya sayangi.
Itulah sedikit tentang pengalam senang, haru, sedih yang saya alami di kampus tercinta. Tunggu episode selanjutnya yaaa kawan :-) Salam semangat dari Khumuf. Wassalamu'alaikum.


0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More