Assalamu'alaikum
Wr.Wb. Salam semangat kawan. Kenalin, nama lengkap Saiful Yusuf, tapi
temen-temen biasa manggil Jaja/Ipul. Ko jaja? Aneh ya? Panjang deh kalo
diceritain. Sekarang saya kuliah di Bogor EduCARE (BEC) dan
alhamdulillah sudah masuk di catur wulan ke 2. Beberapa minggu lagi
seluruh mahasiswa/i BEC akan melaksanakan UAC (Ujian Akhir Cawu), yang
akan menentukan lolos atau tidaknya kita ke Cawu 3.
Oke
langsung aja ke intinya, pada artikel ini saya akan membahas tentang
pengalaman saya di BEC. Setelah lulus SMA, saya bingung akan melanjutkan
kuliah atau tidak. Mengisi kekosongan waktu setelah kelulusan SMA, saya
bekerja sambil berfikir secara matang mengenai perkuliahan. Waktu pun
terus berjalan sampai saya menemukan jawabannya, yaitu saya tidak akan
kuliah. Namun ketika saya memutuskan hal itu, seketika saya mendapat
motivasi dari malaikat penolong yang selalu ada setiap saat, that is my
mother. Ibu saya terus memotivasi agar saya kuliah dan bisa membantu
adik-adik saya dikemudian hari. Akhirnya keputusan awal yang saya ambil
berubah. Setelah saya mendapat dorongan dari ibu, saya pun mencari info
mengenai perkuliahan yang full beasiswa. Akhirnya saya mendapatkan
informasi mengenai sebuah lembaga pendidikan/Yayasan yang memberikan
fasilitas kuliah secara gratis. Nama yayasan tersebut adalah Bogor
EduCARE atau biasa disebut dengan BEC. Yayasan ini adalah milik Bapak
Achmad Kala, beliau adalah adik dari Bapak Jusuf Kala. Sungguh sangat
baik hati sekali Bapak Achmad Kala yang memiliki kepedulian sangat
tinggi terhadap generasi-generasi muda yang penuh mimpi. Semoga Allah
membalas kebaikan dari beliau. Aamiin.
Seleksi
demi seleksi pun telah saya lalui dan akhirnya saya diterima di kampus
hijau ini. Saya sangat bersyukur bisa diterima di kampus ini,
alhamdulillah. Tiba saatnya Masa Orientasi Mahasiswa (MOM). Bisa
dikatakan ini adalah acara peresmian mahasiswa baru angkatan 19. Sungguh
sangat berkesan bagi saya kegiata MOM ini. Banyak kenangan yang tak
bisa saya lupakan pada kegiatan tersebut. Setelah MOM berlalu, saya pun
mulai masuk kuliah. Saya ditempatkan di kelas 1C (Confident), semua
kelas di kampus berasal dari bahasa inggris karena kampus berbasiskan
bahasa inggris. Awal saya masuk kelas 1C, saya hanya berdiam diri saja
karena saya belum percaya diri pada awal pertemuan. Pada pertemuan
selanjutnya, saya mulai percaya diri ketika berbicara dengan
teman-teman. Satu-persatu saya mulai kenal dengan teman sekelas. Seiring
berjalannya waktu, kebersamaan kelas pun mulai terasa, kekeluargaannya
mulai didapatkan.
Tugas yang diberikan
oleh dosen semakin banyak, semakin hari semakin bertambah. Tapi tetap
saya harus mengerjakannya demi kesuksesan saya di kampus. Rasa lelah pun
tidak terasa karena banyaknya tugas yang menghampiri. Saya percaya
bahwa kami sedang dilatih untuk menjadi leader sejati di masa depan. UAC
pun tiba dengan suasana yang sangat mendebarkan. Ketika UAC sedang
berlangsung, saya selalu berdoa agar dimudahkan dalam menjawab soal-soal
yang ada pada selembar kertas.
Ketika UAC
telah berlalu, ada hiburan bagi seluruh mahasiswa, yaitu classmeet. Ini
adalah kegiatan dimana seluruh kelas melaksanakan perlombaan yang sudah
ditentukan oleh Best. Kelas saya mengikuti seluruh perlombaan. Typing,
Excel, Pingpong, Kaligrafi, Lipsing Combet, dll. Yang kelas kami juarai
adalah lomba typing, dan lipsing saja, tapi kami senantiasa bersyukur.
Setelah classmeet selesai, tiba saatnya pengumuman hasil UAC. Inilah
saat yang sangat mendebarkan untuk kami. Wajah-wajah ceria berubah
menjadi wajah yang penuh dengan harap. Detak jantung semakin berdebar
kencang. Satu-persatu nama dipanggil ke depan untuk mengambil hasil
ujian. Ada 3 kemungkinan, yaitu Graduate, Probation, and Dropout. Suara
tangis mulai terdengar dari kekecewaan yang menghamipiri. Saya turut
berduka atas teman-teman saya yang lulus lebih dulu. Nama saya pun
dipanggil ke depan. Dug dug dug, suara jantung yang membuat dada sesak.
Selembar kertas pun saya terima. Perlahan saya melirik pada selembar
kertas yang telah saya terima. Rasa senang mulai terasa, rasa haru pun
mulai menghampiri. Alhamdulillah saya lulus di cawu 1. Saya tidak
menyangka bisa melanjutkan ke cawu 2 ini. Saya yakin, berkat doa dari
orang-orang yang saya sayangi saya bisa lulus. Terimakasih untuk
semuanya, terutama malaikat penolong yang saya sayangi.
Itulah
sedikit tentang pengalam senang, haru, sedih yang saya alami di kampus
tercinta. Tunggu episode selanjutnya yaaa kawan :-) Salam semangat dari
Khumuf. Wassalamu'alaikum.
0 komentar:
Posting Komentar